Tahukah kamu kalau ternyata ada perbedaan yang mendasar antara, pintar atau pandai, cerdas, dan jenius? Bagi sebagian orang, mereka akan bilang bahwa ketiga hal tersebut tidak ada bedanya karena pada dasarnya ketiga hal tersebut mengarah pada suatu keadaan yang sama, yaitu di atas rata- rata.
Namun, ada juga yang tidak tahu atau meraba-raba, apa sih sebenarnya perbedaan antara pintar, cerdas dan jenius? Nah, untuk itu di sini saya akan mencoba untuk menjelaskan perbedaan mengenai ketiganya dari perspektif saya karena ada beberapa perspektif yang juga mengemukakan perbedaan pintar, cerdas, dan jenius.
Namun, ada juga yang tidak tahu atau meraba-raba, apa sih sebenarnya perbedaan antara pintar, cerdas dan jenius? Nah, untuk itu di sini saya akan mencoba untuk menjelaskan perbedaan mengenai ketiganya dari perspektif saya karena ada beberapa perspektif yang juga mengemukakan perbedaan pintar, cerdas, dan jenius.
Apakah Pintar sama dengan cerdas? apakah Pintar sama dengan jenius? Kadang kita agak rancu dengan 3 kata tersebut antara Pintar Cerdas dan Jenius. Ketiganya memiliki kesamaan kalau di lihat sepintas namun ketiganya memiliki perbedaan yang mencolok. Saya telah menaruh perhatian selama tiga hari tentang tiga kata ini, Cekidot hasil pengamatan.
Secara berurut Dari paling Kecil:
Secara berurut Dari paling Kecil:
1. Pintar.
Orang Pintar adalah orang yang selalu bergelut pada ilmu, pengetahuan adalah senjatanya, Orang pintar memiliki pengetahuan yang sangat luas. Orang seperti ini jika ditanya hanya bisa menjawab hal-hal yang di pelajarinya, dan terpaku pada hafalan bukan perngertian. Jika buku berkata A ya sudah selamanya A. Seperti itulah orang pintar. Orang ini memiliki ciri Kepala besar, karena otaknya yang menampung banyak informasi. Dan yang paling penting semakin banyak pengalaman semakin dia belajar banyak.
Orang Pintar adalah orang yang selalu bergelut pada ilmu, pengetahuan adalah senjatanya, Orang pintar memiliki pengetahuan yang sangat luas. Orang seperti ini jika ditanya hanya bisa menjawab hal-hal yang di pelajarinya, dan terpaku pada hafalan bukan perngertian. Jika buku berkata A ya sudah selamanya A. Seperti itulah orang pintar. Orang ini memiliki ciri Kepala besar, karena otaknya yang menampung banyak informasi. Dan yang paling penting semakin banyak pengalaman semakin dia belajar banyak.
2. Cerdas.
Diatas orang pintar ada orang cerdas, kenapa di atas orang pintar? Karena Orang cerdas tidak terpaku tapi berdasarkan fakta dan pengetahuan. Pengetahuan hanya sebagai 'cover' senjata utamanya yaitu Logika. Jika anda pernah bertemu orang yang bisa memecahkan soal kalkulus yang sulit padahal dia belum pernah mengerjakannya anda menghadapi orang Cerdas. Orang seperti ini memiliki ciri dan prinsip dalam hidupnya yaitu 'Kenapa?' Orang seperti ini tidak pernah berhenti bertanya kenapa pada suatu fenomena sains, sampai dia menemukan jawabannya dan mencari kelemahan teori itu dan kembali timbul pertanyaan 'kenapa?'. Orang seperti ini memiliki Kepala besar dikhususkan pada tulang Frontal, tapi berat otaknya tidak lebih dari orang Pintar, karena orang ini akan membuang suatu masalah yang telah di selesaikan. dan menyimpan informasi penting saja.
Diatas orang pintar ada orang cerdas, kenapa di atas orang pintar? Karena Orang cerdas tidak terpaku tapi berdasarkan fakta dan pengetahuan. Pengetahuan hanya sebagai 'cover' senjata utamanya yaitu Logika. Jika anda pernah bertemu orang yang bisa memecahkan soal kalkulus yang sulit padahal dia belum pernah mengerjakannya anda menghadapi orang Cerdas. Orang seperti ini memiliki ciri dan prinsip dalam hidupnya yaitu 'Kenapa?' Orang seperti ini tidak pernah berhenti bertanya kenapa pada suatu fenomena sains, sampai dia menemukan jawabannya dan mencari kelemahan teori itu dan kembali timbul pertanyaan 'kenapa?'. Orang seperti ini memiliki Kepala besar dikhususkan pada tulang Frontal, tapi berat otaknya tidak lebih dari orang Pintar, karena orang ini akan membuang suatu masalah yang telah di selesaikan. dan menyimpan informasi penting saja.
3. Kata jenius ini pasti tidak asing bagi kita di mana kita sering mendengar kata jenius disandingkan dengan suatu bidang tertentu, misalnya jenius matematika, jenius musik, dan lain-lain. Kata jenius ini tidak dapat terlepas dari seorang tokoh yang namanya akan dikenal secara luas, misalnya seperti Einstein, si jenius fisika. Kenapa Einstein bisa dikatakan jenius dan bahkan namanya dikenal banyak orang hingga sekarang? Hal itu bisa terjadi karena dia adalah orang spesial yang berbeda dengan yang lainnya, di mana orang lain hanya berada pada tingkatan pintar atau rata-rata. Yang membuat Eintein berbeda adalah pemikiran yang dimiliki.
Ada yang bilang bahwa jenius dan gila bedanya tipis, tetapi keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama tidak dapat dimengerti oleh orang-orang pada umumnya. Maksud lainnya adalah orang lain tidak mengerti apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh orang gila atau jenius itu. Karena itu, jika ada orang yang melakukan hal-hal di luar kebiasaan yang sudah umum ada akan dianggap gila. Namun, yang membedakan antara orang gila dan jenius terletak pada kesadaran. Jika orang gila, apa yang mereka lakukan itu di luar kesadaran mereka dan mereka tidak pernah memikirkan apa yang mereka lakukan, yang mereka tahu hanyalah mereka hanya ingin melakukan apa yang mereka ingin, jika ada orang yang mencoba menghalanginya maka orang gila tersebut akan memberontak tidak peduli orang yang mencoba mencegahnya itu siapa dan membawa apa. Nah, jika orang jenius, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan hal itu dilakukan dalam keadaan sadar.
Namun, seringkali orang jenius dianggap aneh bahkan gila karena pemikiran yang dimilikinya tidak seperti orang-orang pada umumnya. Orang lain tidak akan mengerti apa yang sedang dilakukan dan dipikirkan oleh orang jenius karena sudah beda frekuensi, maksudnya orang biasa tidak akan bisa menangkap gelombang frekuensi yang dipancarkan oleh orang jenius, karena mereka belum mampu untuk mencapainya. Misalnya, untuk mengerti suatu benda, orang jenius akan melakukan penggambaran benda tersebut dengan satu atau beberapa gambaran saja, tetapi bagi orang biasa penggambaran yang dilakukan akan dilakukan dengan banyak dan berulang hingga akhirnya mereka mengerti benda yang dimaksud.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa orang jenius tidak perlu berlama lama dalam mengerti suatu hal dan pemikiran yang dimiliki di luar nalar orang biasa membuatnya dapat menjadi orang yang spesial dan sebagai konsekuensinya akan dikenal luas seperti apa yang terjadi pada Albert Einstein.
Ada yang bilang bahwa jenius dan gila bedanya tipis, tetapi keduanya memiliki persamaan, yaitu sama-sama tidak dapat dimengerti oleh orang-orang pada umumnya. Maksud lainnya adalah orang lain tidak mengerti apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh orang gila atau jenius itu. Karena itu, jika ada orang yang melakukan hal-hal di luar kebiasaan yang sudah umum ada akan dianggap gila. Namun, yang membedakan antara orang gila dan jenius terletak pada kesadaran. Jika orang gila, apa yang mereka lakukan itu di luar kesadaran mereka dan mereka tidak pernah memikirkan apa yang mereka lakukan, yang mereka tahu hanyalah mereka hanya ingin melakukan apa yang mereka ingin, jika ada orang yang mencoba menghalanginya maka orang gila tersebut akan memberontak tidak peduli orang yang mencoba mencegahnya itu siapa dan membawa apa. Nah, jika orang jenius, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan hal itu dilakukan dalam keadaan sadar.
Namun, seringkali orang jenius dianggap aneh bahkan gila karena pemikiran yang dimilikinya tidak seperti orang-orang pada umumnya. Orang lain tidak akan mengerti apa yang sedang dilakukan dan dipikirkan oleh orang jenius karena sudah beda frekuensi, maksudnya orang biasa tidak akan bisa menangkap gelombang frekuensi yang dipancarkan oleh orang jenius, karena mereka belum mampu untuk mencapainya. Misalnya, untuk mengerti suatu benda, orang jenius akan melakukan penggambaran benda tersebut dengan satu atau beberapa gambaran saja, tetapi bagi orang biasa penggambaran yang dilakukan akan dilakukan dengan banyak dan berulang hingga akhirnya mereka mengerti benda yang dimaksud.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa orang jenius tidak perlu berlama lama dalam mengerti suatu hal dan pemikiran yang dimiliki di luar nalar orang biasa membuatnya dapat menjadi orang yang spesial dan sebagai konsekuensinya akan dikenal luas seperti apa yang terjadi pada Albert Einstein.
Setelah memaparkan ketiga hal di atas, yaitu pintar, cerdas, dan jenius , maka kita dapat menyimpulkan perbedaan mendasarnya.
Orang yang pintar itu ada banyak karena orang yang pintar dapat dibentuk di mana ketika seseorang dengan rajin mempelajari sesuatu dan hal itu dilakukan secara terus-menerus maka tak heran jika orang tersebut akan menjadi ahli mengenai apa yang telah dipelajarinya secara terus-menerus itu.
Lain halnya dengan cerdas. Cerdas adalah sifat bawaan dari lahir yang dimiliki oleh seseorang. Tanpa belajar secara terus menerus seperti yang dilakukan oleh orang pintar, orang cerdas akan dapat menyerap yang dipelajari dengan mudah dan dapat menggunakan kecerdasannya di setiap saat tanpa harus mengerti terlebih dahulu apa yang sedang dihadapinya di mana orang pintar perlu memperlajari secara terus menerus mengenai apa yang sedang dihadapinya dan keputusan yang diambil pun akan seperti orang-orang pada umumnya. Untuk lebih mudahnya, orang cerdas akan menemukan jawaban mirip dengan teori seperti yang telah dipelajari oleh orang pintar atau bahkan di luar itu tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu seperti orang pintar membutuhkan proses belajar tersebut.
Kemudian yang terakhir, sebenarnya apa sih perbedaan mendasar antara cerdas dan jenius? Mengapa saya hanya akan menyimpulkan perbedaan antara cerdas dan jenius, karena di bagian sebelumnya telah cukup jelas perbedaan antara pintar dan jenius, jadi untuk yang terakhir saya hanya akan menjelaskan perbedaan cerdas dan jenius. Menurut saya, perbedaan cerdas dan jenius terletak juga pada pemikirannya. Jika orang cerdas, pemikiran hasil penyelesaiannya berupa hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang pada umumnya dan mereka dapat menerimanya sebagai suatu hal yang brilian, makanya orang itu disebut cerdas. Sedangkan orang jenius, hasil pemikirannya masih belum dapat diterima oleh orang-orang pada umumnya dan bahkan ditolak. Namun, setelah orang jenius ini tanpa putus asa berada dalam dunia pemikirannya sendiri sehingga barulah hasil kerjanya dihargai dan dimengerti orang lain, orang itu akan disebut jenius.
Kemudian, penggunaan kata cerdas menjadi bersifat umum dan biasanya digunakan pada penyelesaian suatu masalah, sedangkan penggunaan kata jenius akan digunakan pada suatu bidang tertentu, seperti jenius musik. Sehingga, orang jenius akan menjadi fenomenal karena hanya sedikit orang-orang yang mendapat predikat jenius dan hal itu hanya digunakan pada bidang tertentu, tetapi orang cerdas menjadi tidak tampak seperti orang-orang jenius karena mereka mengerti suatu hal hanya secara umum dan tidak mendalam seperti orang jenius.
Dari pemaparan perbedaan antara cerdas dan jenius, saya memiliki pandangan bahwa jenius merupakan evolusi dari cerdas karena di mana terdapat penambahan dan peminatan yang menjadikan orang jenius lebih dari sekedar cerdas. Orang yang jenius selain memiliki sifat bawaan yang cerdas, mereka mencoba untuk berpikir tidak seperti orang pada umumnya dan ketika menemukan hal yang menarik perhatiannya, hal tersebut akan didalaminya dengan sungguh-sungguh dengan berdasar pada kecerdasan yang dimiliki dan pemikiran yang dikembangkannya sendiri jadilah dia menjadi orang jenius yang jalan pikirannya tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
Orang yang pintar itu ada banyak karena orang yang pintar dapat dibentuk di mana ketika seseorang dengan rajin mempelajari sesuatu dan hal itu dilakukan secara terus-menerus maka tak heran jika orang tersebut akan menjadi ahli mengenai apa yang telah dipelajarinya secara terus-menerus itu.
Lain halnya dengan cerdas. Cerdas adalah sifat bawaan dari lahir yang dimiliki oleh seseorang. Tanpa belajar secara terus menerus seperti yang dilakukan oleh orang pintar, orang cerdas akan dapat menyerap yang dipelajari dengan mudah dan dapat menggunakan kecerdasannya di setiap saat tanpa harus mengerti terlebih dahulu apa yang sedang dihadapinya di mana orang pintar perlu memperlajari secara terus menerus mengenai apa yang sedang dihadapinya dan keputusan yang diambil pun akan seperti orang-orang pada umumnya. Untuk lebih mudahnya, orang cerdas akan menemukan jawaban mirip dengan teori seperti yang telah dipelajari oleh orang pintar atau bahkan di luar itu tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu seperti orang pintar membutuhkan proses belajar tersebut.
Kemudian yang terakhir, sebenarnya apa sih perbedaan mendasar antara cerdas dan jenius? Mengapa saya hanya akan menyimpulkan perbedaan antara cerdas dan jenius, karena di bagian sebelumnya telah cukup jelas perbedaan antara pintar dan jenius, jadi untuk yang terakhir saya hanya akan menjelaskan perbedaan cerdas dan jenius. Menurut saya, perbedaan cerdas dan jenius terletak juga pada pemikirannya. Jika orang cerdas, pemikiran hasil penyelesaiannya berupa hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang pada umumnya dan mereka dapat menerimanya sebagai suatu hal yang brilian, makanya orang itu disebut cerdas. Sedangkan orang jenius, hasil pemikirannya masih belum dapat diterima oleh orang-orang pada umumnya dan bahkan ditolak. Namun, setelah orang jenius ini tanpa putus asa berada dalam dunia pemikirannya sendiri sehingga barulah hasil kerjanya dihargai dan dimengerti orang lain, orang itu akan disebut jenius.
Kemudian, penggunaan kata cerdas menjadi bersifat umum dan biasanya digunakan pada penyelesaian suatu masalah, sedangkan penggunaan kata jenius akan digunakan pada suatu bidang tertentu, seperti jenius musik. Sehingga, orang jenius akan menjadi fenomenal karena hanya sedikit orang-orang yang mendapat predikat jenius dan hal itu hanya digunakan pada bidang tertentu, tetapi orang cerdas menjadi tidak tampak seperti orang-orang jenius karena mereka mengerti suatu hal hanya secara umum dan tidak mendalam seperti orang jenius.
Dari pemaparan perbedaan antara cerdas dan jenius, saya memiliki pandangan bahwa jenius merupakan evolusi dari cerdas karena di mana terdapat penambahan dan peminatan yang menjadikan orang jenius lebih dari sekedar cerdas. Orang yang jenius selain memiliki sifat bawaan yang cerdas, mereka mencoba untuk berpikir tidak seperti orang pada umumnya dan ketika menemukan hal yang menarik perhatiannya, hal tersebut akan didalaminya dengan sungguh-sungguh dengan berdasar pada kecerdasan yang dimiliki dan pemikiran yang dikembangkannya sendiri jadilah dia menjadi orang jenius yang jalan pikirannya tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
kali berita ini telah dibaca
0 Komentar